Pengukuran Antopometri Sebagai Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Metabolik Masyarakat Curah Buntu Desa Jenggawah Kabupaten Jember
Abstract
Sindroma metabolik menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Sepertiga orang dewasa di Indonesia menderita sindroma metabolik. Salah satu kondisi sindroma metabolik yang paling mudah dideteksi dan dilakukan intervensi modifikasi gaya hidup adalah berat badan berlebih atau obesitas. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode pengukuran indeks antropometrik (berat badan, BMI, dan lingkar perut) untuk identifikasi obesitas dan konseling/pemberian edukasi pola hidup yang baik untuk mencegah kondisi penyakit metabolik serius. Meskipun mayoritas sasaran pengabdian bekerja sebagai petani, hampir separuh warga masuk dalam kriteria berat badan lebih dan obese, sehingga perlu mendapat edukasi. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan dan taraf kesehatan masyarakat. Masyarakat dengan kondisi fisik optimal akan meningkatkan produktivitas kerja sehingga mendukung status ekonomi dan sosialnya.Sindroma metabolik menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Sepertiga orang dewasa di Indonesia menderita sindroma metabolik. Salah satu kondisi sindroma metabolik yang paling mudah dideteksi dan dilakukan intervensi modifikasi gaya hidup adalah berat badan berlebih atau obesitas. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode pengukuran indeks antropometrik (berat badan, BMI, dan lingkar perut) untuk identifikasi obesitas dan konseling/pemberian edukasi pola hidup yang baik untuk mencegah kondisi penyakit metabolik serius. Meskipun mayoritas sasaran pengabdian bekerja sebagai petani, hampir separuh warga masuk dalam kriteria berat badan lebih dan obese, sehingga perlu mendapat edukasi. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan pengetahuan dan taraf kesehatan masyarakat. Masyarakat dengan kondisi fisik optimal akan meningkatkan produktivitas kerja sehingga mendukung status ekonomi dan sosialnya.
Downloads
References
Bonora, E. (2006). "The metabolic syndrome and cardiovascular disease." Annals of medicine 38(1): 64-80.
Carpentier, Y., et al. (2010). "Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care: Editorial introductions." Current opinion in clinical nutrition and metabolic care 13(1): viii-x.
Chooi, Y. C., et al. (2019). "The epidemiology of obesity." Metabolism 92: 6-10.
Friedman, N. and E. L. Fanning (2004). "Overweight and obesity: an overview of prevalence, clinical impact, and economic impact." Disease Management 7(Supplement 1): S-1-S-6.
Lopez-Jimenez, F. and W. R. Miranda (2010). "Diagnosing obesity: beyond BMI." AMA Journal of Ethics 12(4): 292-298.
Ri, K. (2018). "Laporan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018." Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI: 5-10.
Samson, S. L. and A. J. Garber (2014). "Metabolic syndrome." Endocrinology and Metabolism Clinics 43(1): 1-23.
Triwinarto, A. and S. Muljati (2012). "Cut-off Point Indeks Massa Tubuh (Imt) Dan Lingkar Perut Sebagai Indikator Risiko Diabetes Dan Hipertensi Pada Orang Dewasa Di Indonesia (Cut-off Point Body Mass Index (Bmi) and Abdominal Circumference as Indicators of Diabetes and Hypertension Risks Am." Nutrition and Food Research 35(2): 119-135.
Zufry, H. (2011). "Pengaruh Modifikasi Pola Hidup Terhadap Parameter Antropometri Pada Penderita Obesitas." Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 11(1): 34-41.