Revitalisasi Sastra Lisan Sasak Berbasis Komunitas: Pemodelan Bekayat di Kalangan Pemuda Lombok
Abstract
Bekayat merupakan salah satu sastra lisan di Suku Sasak Lombok yang berada dalam ambang kepunahan. Padahal, selain menjadi salah satu artefak sejarah, kandungan isi dalam teks cerita bekayat masih dapat diteladani oleh generasi muda saat ini. Hal itu menjadi landasan dasar bagi peneliti untuk mengambil penelitian yang memiliki tujuan untuk merevitalisasi bekayat melalui pembentukan komunitas bekayat muda yang berkelanjutan agar bekayat tetap menunjukkan eksistensinya di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif. Tahap penelitian dimulai dengan preparasi (observasi, penyiapan instrumen wawancara, penentuan objek penelitian, wawancara, catat, rekam, dan dokumentasi) sebagai preliminary research terkait pembentukan komunitas bekayat muda. Selanjutnya, tahap pengembangan komunitas (pemaparan hasil preliminary research, pembuatan silabi, pembentukan personil komunitas, empowering aktivitas komunitas) sebagai inovasi dalam penelitian ini. Terakhir, tahap pengolahan dan interpretasi data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses revitalisasi sastra lisan bekayat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pertama, persiapan berupa kegiatan observasi partisipatif dan identifikasi untuk meninjau perkembangan sastra bekayat di Lombok. Kedua, pembentukan komunitas yang dimulai dengan perekrutan anggota komunitas, identifikasi narasumber (seminar dan mentor bekayat), pelaksanaan seminar revitalisasi sastra lisan, serta penyusunan silabi. Ketiga, tahap pengembangan yang dimulai dari pembelajaran terpumpun dan intensif bersama ahli bekayat di Kabupaten Lombbok Tengah.