Nilai Sosial dan Makna Pemertahanan Bahasa Melayu Dialek Sambas melalui Lagu Daerah dalam Album Terigas

Pemertahanan Bahasa Melayu Dialek Sambas Melalui Lagu Daerah

  • Muchammad Djarot IAIN Pontianak

Abstract

Aktivitas bersastra dalam bahasa ibu memiliki peran strategis dalam pemertahanan, pengembangan, dan pertukaran budaya antargenerasi atau antarkelompok. Aktivitas bersastra  merupakan satu fenomena sosial kemasyarakatan. Ianya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas lainnya. Aktivitas bersastra dapat merupakan bagian dari rangkaian upacara perkawinan, upacara kematian, upacara pengobatan, dan penanaman padi. Beberapa aktivitas bersastra  juga tergambar dalam lagu-lagu daerah. Album Terigas  merupakan kumpulan lagu daerah berbahasa Melayu yang sanggup merepresentasikan aktivitas-aktivitas tersebut. Dengan aransemen yang tepat, lagu-lagu daerah dalam Album Terigas tidak sekadar dinyanyikan dalam upacara adat, melainkan juga dalam kegiatan sehari-hari. Tulisan ini mengidentifikasi nilai-nilai sosial yang terkandung dalam lagu daerah dan identifikasi makna pemertahanan bahasa yang dimilikinya. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif dengan penekanan pada penguraian kondisi objek penelitian yang berupa lirik lagu. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa dalam lirik lagu daerah Sambas dalam Album Terigas terdapat nilai religius, nilai etos kerja dan kerjasama, serta nilai sejarah dan budaya. Selain nilai sosial, terdapat juga makna pemertahanan bahasa melalui lagu daerah di antaranya penyadaran identitas kesukuan, pelestarian BMDS sebagai bahasa daerah, pembentuk sikap dan perilaku hidup bermasyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustin Leonie dan Chaer Abdul. (1995). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Effendy, Chairil. (2006). Sastra sebagai Wadah Integrasi Budaya. Pontianak: STAIN Pontianak Press.

Holmes. (1993). Language Maintenance and Shit in Three New Zealand Speech Community.

Jendra, Made Iwan Indrawan. (2012). Sosiolinguistics The Study Of Societies Language. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kridalaksana, Harimurti (Ed). (1986). Pengembangan Ilmu Bahasa dan Pembinaan Bahasa. Flores. Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti (Ed). (1993). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.

Mardikantoro, Hari Bakti. (2016). “Bentuk Pergeseran Bahasa Jawa Masyarakat Samin dalam Ranah Keluarga”. Jurnal Litera.Vol.11 No.2 Hlm.204-215.

Merti, Ni Made. (2010). “Pemertahanan Bahasa Bali dalam Masyarakat Multikultural di Kota Denpasar. (Tesis). Universitas Udayana Denpasar.

Muhammad. (2011). Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Arruzz Media.

Nawawi, Hadari. (1992). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Nurhayati, Endang. “Model Pemertahanan Bahasa Jawa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Artikel Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah Universitas Negeri Yogyakarta.

Platt. John T., Heidi Weber dan Ho. (1985). New Englishes. Singapore: Kegen & Routledge

Siregar, Bahren Umar, D. Syahrial Isa, & Chairul Husni. (1998). Pemertahanan Bahasa dan Sikap Bahasa: Kasus Masyarakat Bilingual di Medan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soeparno. (1993). Dasar-dasar Linguistik. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.

Schumann, John dan Nancy Stenson (eds). (1974). New Frontiers in Second Language Learning.

Massachusetts: Newburry House Publishers

Sumardjo, Jakob, Saini KM. (1986). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Sumarsono. (2013). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.

Wellek, Rene dan Austin Warren. (1990). Teori Kesusastraan . Jakarta: Gramedia

Wijana, I Dewa Putu. (2012). Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wiyatmi. (2006). Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka.

Published
2020-11-04
How to Cite
Djarot, M. (2020). Nilai Sosial dan Makna Pemertahanan Bahasa Melayu Dialek Sambas melalui Lagu Daerah dalam Album Terigas. JURNALISTRENDi : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN, 5(2), 116-125. https://doi.org/10.51673/jurnalistrendi.v5i2.380